MALUKUBISA.COM, Universitas Terbuka (UT) memiliki beberapa keunikan dibandingkan dengan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) lainnya. Meskipun sama-sama berstatus PTN, tapi UT melakukan penerimaan calon mahasiswa baru setahun dua kali. Hal ini dimungkinkan karena proses pembelajaran di UT tidak tergantung kepada jumlah ruang kelas yang tersedia. Belajar di UT bisa dari manapun dan kapanpun karena UT mengusung konsep Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) sehingga kuota bagi calon mahasiswa baru tidak terbatas. Hal inilah yang membedakan dengan PTN konvensional yang harus tetap memperhatikan daya tampung setiap tahun ajaran baru mulai.
“UT membuka penerimaan mahasiswa baru setahun dua kali, yaitu di Semester Ganjil dan Genap. Berbeda dengan Perguruan Tinggi lainnya yang hanya membuka pendaftaran mahasiswa baru pada Semester Ganjil. Konsep PJJ yang dilaksanakan UT membuat kami lebih fleksibel dalam memberikan layanan kepada masyarakat yang ingin meneruskan ke jenjang pendidikan tinggi tanpa harus menunggu hingga Semester Ganjil berikutnya,” papar Direktur UT Ambon Yuli Tirtariandi El Anshori.
Ditambahkan Yuli, keluwesan yang dimiliki UT juga tidak terlepas dari misi yang diemban UT sejak berdiri tahun 1984 yaitu memperluas pemerataan pendidikan hingga seluruh wilayah Indonesia, memberikan akses pendidikan terbuka bagi masyarakat yang terkendala jarak, usia, dan waktu untuk meningkatkan kualifikasi dan kompetensinya. “UT juga membantu menyediakan akses bagi siswa SLTA yang tidak tertampung di PTN karena keterbatasan jumlah kuota yang diterima,” imbuh Yuli.
Keunikan lainnya yang dimiliki UT sebagai implikasi dari konsep Terbuka dan Jarak Jauh adalah tidak adanya tes masuk bagi calon mahasiswa program Diploma dan Sarjana. Dengan demikian, kesempatan bagi masyarakat untuk meneruskan pendidikan tinggi lebih terbuka luas tanpa harus khawatir gagal di seleksi masuk. Tes masuk di UT hanya diadakan untuk jenjang Magister dan Doktoral. Ada lagi keunikan yang dimiliki UT sebagai wujud prinsip fleksibilitasnya yaitu tidak ada Skripsi dan tidak ada Drop Out (DO). “Karena mahasiswa yang masuk ke UT tanpa tes masuk, maka tentunya setiap orang punya kemampuan akademik berbeda-beda dalam menyelesaikan jangka waktu studinya. Berbeda dengan di PTN lainnya yang melakukan seleksi sehingga mahasiswa yang lolos adalah betul-betul yang mempunyai kemampuan akademik melebihi calon mahasiswa lainnya. Kemudian, jauh sebelum Mendikbud Ristek Nadiem Makarim menyatakan Skripsi tidak wajib untuk Program Sarjana, sejak dahulu di UT kami tidak mewajibkan Skripsi bagi mahasiswa,” urai pria yang juga pernah bertugas di Sorong Papua Barat Daya ini.
Sekedar informasi, lanjut Yuli, saat ini UT Ambon telah membuka pendaftaran mahasiswa baru untuk program Sarjana dan Diploma Semester 2023/2024 Genap hingga tanggal 20 Februari 2024 untuk jalur umum (lulusan SLTA Sederajat termasuk berijazah Paket C). Sedangkan untuk jalur Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) atau yang biasa dikenal dengan istilah Alih Kredit, Admisi dibuka hingga 31 Januari 2024. Terdapat puluhan Program Studi di berbagai fakultas seperti Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Fakultas Hukum, Ilmu sosial dan Ilmu Politik (FHISIP), Fakultas Sains dan teknologi (FST), serta Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Info dan pendaftaran bagi calon mahasiswa bisa secara online melalui laman ambon.ut.ac.id ataupun laman admisi-sia.ut.ac.id, juga bisa datang langsung ke Kantor UT Ambon di Jl. Wolter Monginsidi, Lateri, Kecamatan. Baguala Kota Ambon, ataupun melalui Pengurus Kelompok Belajar yang tersebar di 11 kabupaten/kota se-Maluku. (*)