MALUKUBISA.COM, Tak disangka, mantan anggota parlemen 5 Periode, bisa meneteskan air mata dihadapan ribuan pendukungnya.
Hal ini terjadi pada kampanye terakhir atau kampanye Akbar pasangan calon Bupati dan wakil Bupati Buru Ikram Umasugi, SE dan Sudarmo SP.MS.i berlangsung dilapangan Pattimura Namlea, Sabtu ( 23/11/2024 )
Ikram merasa terharu dan meneteskan air mata bersamaan dengan didengungkan lagu pulau Buru Manise secara bersama diatas panggung, lagu itu mampu membawa arus keharuan bagi pendukung pasangan Nomor 2, Juga ikut nyanyi
bersama diantaranya, Ikram didampingi istrinya, Mohra Hukul, Sudarmo, Hajah Aisyah ( Anafina Buru ) barisan Ikatan Perempuan Ikhlas ( ( IPI ) pimpinan Irawati, petinggi Partai Maluku Jalil Renyaan ?? Biduan dan Biduanita yang didatangkan dari Jakarta maupun penyanyi lokal Maluku ikut larut dalam lantunan lagu ini, mereka adalah :
Aira veuleta, Caken Sapusepa, Gaya Ode, Memi, Yeni Kostarika, Geni Selia, Dian Ga.
” Kenapa tadi beta ( saya ) menangis ketika dinyanyikan
Lagu pulau Buru manise ? ” tanya Ikram yang merupakan calon kuat di Pilkada besok.
Ikram jelaskan,
Dirinya sangat terharu ketika berdiri dipanggung kampanye dan melihat begitu antusias warga masyarakat kabupaten Buru berbondong bondong Hadir menyaksikan secara langsung kampanye ini.
Tidak lain, lanjutnya, mereka hadir disini dengan hati yang ikhlas penuh cinta dan kasih kepada pasangan IKHLAS.
Iklas datang dengan memberikan solusi dengan visi IKHLAS untuk Bupolo Berseri,
Berbudaya, sejahtera, dan religius.
Pada kampanye Akbar ini, Ikram berjanji akan memberikan pemerataan keadilan untuk semua orang. pemerataan keadilan di bidang kesehatan, pemerataan keadilan di bidang pendidikan, pertanian, kelautan dan perikanan dan lainnya.
Dia juga menyinggung masalah peredaran ekonomi yang kurang menguntungkan.
” Saat ini di Kabupaten buru ekonomi lagi Morat marit akibatnya daya beli masyarakat menurun ” tuturnya
Ketika lagi pulau Buru manise dinyanyikan, Ikram kepikiran sebagian masyarakat Buru belum adanya pemerataan pembangunan yang memadai, seperti desa Waehata, Hunrei, Okalahin dan lain lain.
Termasuk Wilayah Kecamatan Batabual hingga saat ini Pemerintah Kabupaten Buru belum mampu menyelesaikan pembangunan jalan yang panjangnya 80 km
Begitu pula tenaga honorer yang diberhentikan pada tahun lalu, termasuk masalah kredit ASN yang ada di bank. Hal-hal tersebut jika terpilih nanti sebagai bupati akan menjadi perhatian seriusnya. (*