MALUKUBISA.COM, Merasa namanya dicemarkan oleh salah satu Oknum berinisial WSS pada beberapa media lokal di Maluku, Mad Toyib menggunakan haknya untuk memulihkan nama baiknya dan menepis tudukan tersebut melalui beberapa media lokal di Kabupaten Buru.
Dalam berita yang ditulis WSS, Toyib bukan sendiri, namun ada beberapa nama yang tercatut dalam media tersebut,
Diantaranya Arya dan Dewa,
WSS menulis berita dengan judul
” Ini Dia Mad Thoyib, Salah Satu Kaki Tangan Dewa Pelaku Penyelundupan Dan Pengedaran Cianida Di Tambang Ilegal ”
Kaitan dengan Judul tersebut, Toyib menepis pemberitaan yang menyudutkan dirinya, Ia merasa, berita tersebut tidak mendasar dan tidak memiliki fakta yang benar, tidak pula mengkonfrmasi dirinya terlebih dulu.
” Saya, hari ini menyampaikan kepada teman – teman pers yang hadir terkait pemberitaan yang ditulis dalam salah satu media lokal yang mencatut nama saya dalam pemberitaan yang ditayang pada 1/6/2024 ” jelas Toyib di Waeapo Senin, 3/6/2024
Pada bagian lain,
WSS merilis, dalam surat pernyataan untuk mengganti Cianida yang hilang, Mad Thoyib Mengungkapkan dirinya adalah kaki tangan Dewa
Pernyataan tersebut, dibantah oleh Toyib, menurutnya,…. pernyataan yang menyatakan sebagai kaki tangan Dewa, tidak benar, itu di buat – buat untuk mencemarkan nama baiknya
WSS juga menyebut Arya, merupakan salah satu nama yang dituduhkan
berada dalam Lingkaran jaringan Penyelundupan bahan kimia milik Dewa
yang distribukan ke tambang Emas Gunung Botak, di Desa Wamsait Kecamatan Waelata. Kabupaten Buru.
Arya saat dimintai keterangannya, mengatakan, berita yang dirilis WSS ditulis secara sepihak tanpa terlebih dulu menkonfirmasi dirinya, dan ini termasuk pencemaran nama baik
” Oknum WSS memberitakan secara sepihak dan saya merasa dirugikan atas tuduhan ini ” tegas Arya
Disisi lain,
Meski tidak menyebut nama secara rinci,
WSS juga menulis, serta menyebut, ada dugaan beberapa oknum TNI dan Polri ikut terlibat membeking bisnis illegal bahan berbahaya
” Ada dugaan beberapa Oknum Anggota TNI dan oknum Anggota Polisi, yang terlibat untuk membeking bisnis ilegal bahan berbahaya tersebut ” tulis WSS dalam uraian beritanya
Disamping itu, ada juga beberapa nama yang disebut oleh WSS dalam narasi beritanya yang dituduh melakukan penyebaran bahan kimia berbahaya, namun ketika dikonfirmasi, mereka enggan berkomentar
Di akhir pernyataannya, baik Toyib maupun Arya, mengatakan, WSS dalam perjalanan hidupnya mencari nafkah lahir di wilayah pertambangan Emas Ilegal Gunung Botak, WSS seakan merasa dirinya bersih dari segala dosa dan salah
Kini, Oknum yang membeberkan dan mencemarkan nama baik beberapa orang yang ditulis dalam beberapa media lokal itu tidak lagi berada di wilayah Namlea dan Sekitarnya, belakangan diketahui, WSS bersama Putra – putrinya telah berada di kota Ambon.
Tanggungjawab terhadap barang yang diberikan kepercayaan padanya, diabaikan begitu saja, Padahal, dalam surat pernyataan yang ditulis dan ditandatangani olehnya sendiri seakan dilupakan.
Dalam pernyataan yang dibubuhi tandatangan diatas materai 6000, dia mengaku, akan melunasi tunggakan barang yang menurut pengakuannya hilang tersebut akan melunasinya dalam waktu 6 hari terhitung hari ditulisnya surat pernyataan tersebut. Namun hingga berita ini ditulis WSS belum juga menepati janjinya.
Menurut pengamatan Toyib dan Arya, Oknum WSS diduga melakukan bisnis bahan Kimia berbahaya di wilayah pertambangan emas gunung Botak. (*