Bupati Bursel Dorong UT Buka Prodi Bahasa Mandarin

Bupati Bursel Dorong UT Buka Prodi Bahasa Mandarin

MALUKUBISA.COM, Sejalan dengan tagline menjangkau yang tidak terjangkau, Universitas Terbuka (UT) Ambon terus memperkuat jangkauan layanannya. Kali ini UT Ambon merambah daerah Kabupaten Buru Selatan (Bursel). Salah satu yang dilakukan adalah menguatkan sinergi dan kerja sama dengan Pemkab Bursel. Kerja sama kedua belah pihak sebenarnya sudah terjalin sejak 2019, dimana Pemkab Bursel telah memberikan beasiswa kepada ratusan ASN Pemkab, Guru, dan masyarakat umum. Sebaliknya, pihak UT Ambon juga memberikan beasiswa Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) kepada anak-anak lulusan SLTA di Bursel. 

Pertemuan antara Bupati Bursel Safitri Malik Soulisa dengan Direktur UT Ambon Yuli Tirtariandi El Anshori digelar di Ruang Kerja Bupati Bursel, Kamis (1/2/2024). Menurut Yuli, pertemuan tersebut berjalan santai dan penuh dengan keakraban. “Ibu Bupati berharap ke depannya kita tetap dapat bersinergi dalam membangun Kabupaten Bursel. Sejalan dengan semboyan Lolik Lalen Fedak Fena (Satu Hati Membangun Negeri),” kata Yuli.  Satu hal yang menarik dalam pertemuan itu, lanjut Yuli, yaitu permintaan dari Safitri agar UT segera membuka Prodi Bahasa Mandarin. Hal ini untuk meningkatkan skill bahasa asing anak-anak muda di Bursel sekaligus menunjang upaya Pemkab Bursel menarik banyak investor dari Tiongkok masuk ke Bursel. Dalam kunjungan tersebut ikut hadir Pj Registrasi UT Ambon Destella Maromon dan para  Pengurus Pokjar UT di Bursel.

Dalam kesempatan lainnya, UT Ambon juga melakukan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Polres Bursel pada hari Jumat (2/2).  Kerja sama tersebut bertujuan memperkuat kapasitas SDM di lingkup kerja Polres Bursel, khususnya personil yang ingin meneruskan pendidikan ke jenjang S1, S2, maupun S3. Selain itu kerja sama tersebut menguatkan kerja sama yang sudah dijalin antara Mabes Polri dengan UT di tingkat Pusat sejak 2010. 

Selain membidik anggota Polri, dalam kegiatan ke Bursel tersebut, UT Ambon juga mengadakan pertemuan dengan para camat se-Bursel yang didampingi oleh Kabag Pemerintahan Setda Bursel Muhammad Rivandy Daties. Dalam pertemuan tersebut UT Ambon mensosialisasikan program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) Prodi S1 Ilmu Pemerintahan bagi para aparatur pemerintahan desa. Para Kepala Desa, Sekretaris Desa dan Ketua BPD bisa mendapatkan pembebasan mata kuliah hingga maksimal 50 SKS. Sementara Kaur, Kasie, dan anggota BPD akan mendapatkan pembebasan mata kuliah hingga maksimal 35 SKS. Pada kegiatan di Bursel tersebut, UT Ambon juga melakukan sosialisasi ke SMA Negeri 14 Bursel serta Dinas Koperasi dan UKM Bursel. 

Menurut Direktur UT Ambon Yuli Tirtariandi El Anshori, saat ini di UT terdapat lebih dari 40 Prodi mulai jenjang Diploma, Sarjana, Magister, dan Doktoral. Termasuk Prodi S1 Pendidikan Agama Islam yang baru saja dibuka. Pada bulan Mei 2024, UT kembali membuka Prodi lainnya untuk jenjang Magister yaitu S2 Ilmu Hukum. “Lalu sebagai pamungkas, pada bulan Desember 2024, UT akan membuka S2 Komunikasi dan S2 Akuntansi,” imbuhnya. 

Untuk informasi tambahan, saat ini UT Ambon telah membuka pendaftaran mahasiswa baru untuk program Sarjana dan Diploma Semester 2023/2024 Genap hingga tanggal 22 Februari 2024 untuk jalur umum (lulusan SLTA Sederajat termasuk berijazah Paket C). Sedangkan untuk jalur Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) atau yang biasa dikenal dengan istilah Alih Kredit, proses Admisi dibuka hingga 15 Februari 2024.  Berbagai Program Studi tersebar di berbagai fakultas seperti Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Fakultas Hukum, Ilmu sosial dan Ilmu Politik (FHISIP), Fakultas Sains dan teknologi (FST), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), serta Sekolah Pascasarjana. Info lebih lanjut terkait Program Studi di UT Ambon bisa disimak di laman ambon.ut.ac.id sedangkan pendaftaran bagi calon mahasiswa bisa secara online melalui laman admisi-sia.ut.ac.id, juga bisa datang langsung ke Kantor UT Ambon di Jl. Wolter Monginsidi, Lateri, Kecamatan. Baguala Kota Ambon, ataupun melalui Pengurus Kelompok Belajar yang tersebar di 11 kabupaten/kota se-Maluku.  (*)